Sensus Pertanian 2023 (ST2023), merupakan sensus pertanian ketujuh
yang dilakukan BPS. Terobosan- terobosan yang dilakukan dalam ST2023,
antara Iain penggunaan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI)
dan Computer Assisted Web Interviewing (CAWI) untuk kali pertama dalam
sejarah sensus pertanian Indonesia.
Kepala BPS, Margo
Yuwono menyampaikan bahwa hasil ST2023 harus menjadi data dan informasi
pemerintah dalam merancang transformasi pertanian di Indonesia yang
berkelanjutan dan memastikan peranan Indonesia dalam tataran global.
Sebagai
bentuk kesiapan BPS dalam pelaksanaan ST2023, BPS me-launching
sekretariat ST2023 yang diberi nama Agriculture Room (AGRO) di BPS pusat
dan BPS daerah. Pernyataan tekad untuk menyukseskan ST2023 disampaikan
secara live melalui Zoom oleh 34 BPS provinsi diikuti BPS Kabupaten
Wonogiri dengan menggunakan pakaian adat dan bahasa daerah.
Acara
yang diselenggarakan, merupakan bentuk kerjasama antara BPS dengan FAO,
sebagai wujud bentuk dukungan pelaksanaan ST2023 di Indonesia.
Representative/Country Director FAO for Indonesia and Timor Leste,
Rajendra Aryal yang turut hadir menyampaikan bentuk dukungannya dimana
Indonesia sebagai salah satu negara dengan sistem pertanian terbaik di
dunia.
Kepala BPS Kabupaten Wonogiri beserta
Jajaran, siap mensukseskan dan mendukung penuh terlaksananya ST2023.
Basis data pertanian mempunyai peran yang penting dan sangat dibutuhkan
Pemerintah Daerah, dalam melakukan pembangunan kedepan. Susunan
Organisasi Agriculture Room (AGRO) ST2023 segera dibentuk, tujuannya
adalah: Membangun Knowledge Management System; Membangun Koordinasi
dalam jejaring kerja (menopang sirkulasi informasi di dalam jejaring);
Melakukan penjaminan kualitas pelaksanaan; Tertib administrasi;
Mobilisasi dan sosialisasi pelaksanaan ST2023 internal BPS maupun keluar
(masyarakat dan pemerintah).
Theme song dan tagline ST2023,
turut di-launching, sebagai unsur penyemangat sekaligus merupakan bentuk
konkrit upaya publisitas ST2023.