Abstraksi
Bulan
September 2016, Kabupaten Wonogiri mengalami inflasi sebesar 0,01 persen.
Inflasi bulan September terjadi setelah pada bulan
sebelumnya terjadi deflasi cukup dalam sebesar 0,31 persen. Meskipun tipis,
inflasi bulan September memberikan gambaran kemampuan daya beli masyarakat yang
kembali menguat.
Menurut
kelompok pengeluaran, inflasi terjadi pada 5 (lima) kelompok pengeluaran yang
ada. Hanya menyisakan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang justru mencatat
deflasi. Kedua kelompok pengeluaran ini mencatat deflasi masing-masing sebesar
0,23 persen dan 0,71 persen.Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok sandang,
1,77 persen. Ini bahkan menjadi capaian inflasi tertinggi bagi kelompok sandang
selama tahun 2016. Sedangkan inflasi terendah terjadi pada kelompok transportasi,
komunikasi dan jasa keuangan. Kelompok ini mencatat inflasi sebesar 0,03
persen.
Beberapa komoditas utama yang mendorong inflasi
pada September 2016 antara lain adalah : beras yang menyumbang hingga 0,06
persen terhadap inflasi umum. Dari sub kelompok bumbu-bumbuan terdapat
komoditas cabe merah dengan andil tertinggi sebesar 0,16 persen. Selain itu
bawang merah dan cabe hijau memberikan andil inflasi 0,04 persen. andil yang
sama juga diberikan oleh komoditas sekunder seperti televisi berwarna.
Sedangkan komoditas penghambat inflasi antara lain semen dengan sumbangan
sebesar -0,16 persen. Cabai rawit mencatat hambatan inflasi hingga –0,08
persen. Berikutnya dari sub kelompok buah-buahan, jeruk menyumbang hambatan
inflasi sebesar -0,07 persen. terakhir komoditas yang dominan memberikan tekan
deflasi adalah gula pasir dengan nilai andil -0,05 persen.
Inflasi kalender pada September 2016 sebesar 2,19
persen. Yang menunjukkan perkembangan harga secara umum selama tahun 2016
sampai dengan bulan September bergerak sebesar 2,19 persen. Sedangkan inflasi
YoY September 2016 terhadap September 2015 besarnya mencapai 3,12 persen. Yang
berarti selama kurun waktu satu tahun terakhir telah terjadi kenaikan harga
barang dan jasa sebesar 3,12 persen.